‘Cinta pada pandangan pertama’ ?
Kata apa yang akan keluar
ketika orang denger kata ini. Yap. Sebagian
besar mungkin ga percaya (hanya pertebakan gue).
Ada yang bilang, bahkan bersikukuh untuk ga percaya
tentang cinta pada pandangan pertama. Dan itu yang mungkin buat gue menulis
alasan disini, why not?
Menurut gue mereka yang gak
percaya adalah mereka yang ‘belum’ mendapat ‘giliran’. Ya, mereka yang belum
ngerasain benar ketika takdir Tuhan jatuh mempertemukan mereka dengan seseorang, pada
pandangan pertama.
Menurut gue, seseorang ga
akan pernah tau sepenuhnya apa yang kita rasakan kecuali dia merasakannya
sendiri. Karna, ga ada yang tau perasaan seseorang, kecuali dia dan Tuhannya.
Dan...ada sebagian dari
mereka bertanya,
“terus apa pengorbannya
ketika ada cinta pada pandangan pertama?”
Cukup buat gue tersenyum.
Akan gue beri tahu sepenggal
takdir yang diberikan Tuhan kepada gue pada ‘Cinta pada pandangan pertama’ .
Cinta itu anugerah dari
Tuhan. Dan ga akan ada seseorangpun yang bisa mengelak anugerah Tuhan. Coba
angkat tangan? Kamu ? :)
Kun fa yakun, Terjadi maka
terjadilah.
Jangan egois. Hati yang kita
punya itu milik Tuhan. Kita hanya dipinjamkan. Gue ulangi lagi ya, ‘kita hanya
dipinjamkan’.
Apa yang bisa seseorang
perbuat ketika takdir Tuhan datang pada pandangan pertama mereka yang
dipertemukan dengan seseorang? Dan mereka ‘ternyata’ merasakan anugerah
tersebut . Heh, masih bisa bilang “Gue ga percaya !” :)
Sampai kapan kamu jadi ‘peri palsu’ ?
Ga ada yang peduli sama
ketidak percayaaan lo dengan cinta pada pandangan pertama yang lo rasain, toh
kalaupun bener, yang dirugiin kan
bukan kita-kita yang denger, tapi hati lo. Lo menipu hati, dan sayangnya hati
ga pernah bisa ditipu..bukan begitu? :)
Jadi, cinta itu bukan
pengorbanan semata. Cinta gak pernah maksa lo berkorban di awal pertemuan. Cinta
hanya membuat lo merasakan apa yang terjadi ketika hati lo dipertemukan dengan seseorang
dalam pandangan pertama. Mungkin bisa biasa aja, atau mungkin ada yang beda?
Entah.
Cinta itu rasa. Rasa dari
anugerah. Rasa dimana ada di dalamnya.
Berkorban di awal pertemuan
juga ga mesti langsung minta nomer handphone
atau alamat atau bla..bla..bla...
Tapi ada cara berkorban
menurut gue yang sederhana tapi Tuhan suka. Yap.
Diam, dan ucapkan syukur dalam hati kepada Tuhan. Karena sebaik-baiknya hamba
adalah hamba yang pandai bersyukur. Bersyukur atas anugerah Tuhan, seberapapun
itu. :)
Dan untuk apa ada kata-kata
“Dia datang disaat yang tidak tepat”
Kenapa harus berkata
demikian, apa itu salah satu protes kita kepada Tuhan?
Dulu gue pernah bilang kaya
gitu. Tapi gue sadar, gue salah. Karena ternyata, apapun anugerah dari Tuhan
itu datang di waktu yang tepat. Karna apa? Karna Tuhan gak pernah salah. :)
Tuhan punya rencana. Manis
pahit itu yang terbaik, Karena itu dari Tuhan. Dan pada akhirnya apapun yang
diberikan Tuhan kepada kita itu pasti yang terbaik. Entah dengan cara apa Tuhan
memberi, Yang pasti itu akan membuat hamba-Nya lebih baik.
Kalaupun kita masih berfikir
memang di waktu yang kurang tepat. Itu hanya karna kita melihat kondisi kita
saat ini. Sebenarnya itu kembali pada diri kitanya lagi. Tuhan ga pernah
memaksa kita untuk menang, tapi Tuhan hanya menyuruh kita mencoba.
Tergantung kita bersikap. Apa
yang akan kita lakukan. Inget, kita dirancang Tuhan secanggih ini. Kenapa harus
diam jika masih bisa bergerak?
Berarti kata “Dia datang
disaat yang tidak tepat” itu udah menandakan bahwa anugerah Tuhan itu bisa
datang kapan aja dong?
Termasuk Cinta pada pandangan
pertama. :)
Gue cukup paham, kenapa
sebagian orang belum percaya akan cinta pada pandangan pertama, karna tadi, mereka
belum mendapat giliran. :)
Nanti mungkin akan ada
saatnya anugerah itu datang. Mungkin juga bisa tidak. Karena gak ada yang
pernah tahu kapan dan siapa yang akan mendapat anugerah Tuhan. Khususnya ketika
Cinta pada pandangan pertama. :)
Salam,
O.lestari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar